Labels

Saturday 8 February 2014

Ponco dan Poleng

Teks dan Foto : Wayan Jengki Sunarta *


Kain poleng mengandung makna dan filosofi yang sangat dalam. Bagi penganut Hindu Bali, kain poleng berhubungan dengan konsep Rwa Bhineda, Triguna, Tri Murti, Sekala dan Niskala. Karena itu, sejumlah tempat suci dibalut kain poleng, begitu pula dengan patung, pohon dan batu keramat, serta benda-benda sakral lainnya. Kain poleng juga dipakai kostum khas pecalang (tenaga keamanan adat) saat menjalankan tugas-tugasnya.

Dua Perupa Beda Benua di Paros

Teks dan Foto : Wayan Jengki Sunarta


(Walking karya Christopher Stern)
Dua perupa beda benua, Christopher Stern dan Ammarin Kuntawong, menggelar pameran bersama di Paros Gallery, Banjar Palak, Sukawati, Gianyar. Pameran bertajuk “Foreign/er” yang diadakan dari tanggal 18 Januari hingga 12 Februari 2014 itu menampilkan karya-karya seni lukis dan etsa.

Thursday 9 January 2014

Dari Gajah Mada Hingga Kuta Art Chromatic

Oleh : Wayan Jengki Sunarta*


(karya Soewito Aji)
Kuta adalah sebuah kawasan yang memiliki sejarah sangat panjang. Pada zaman kerajaan, kawasan Kuta dan sekitarnya dikenal sebagai kampung nelayan, pelabuhan, dan kawasan niaga. Tahun 1343, dalam rangka menundukkan Bali, Mahapatih Majapahit, Gajah Mada, melabuhkan armada tempurnya di kawasan pantai yang kemudian dinamai Tuban (di selatan) dan Canggu (di utara). Kawasan di antara Tuban dan Canggu dinamai Kuta yang berarti benteng, kubu pertahanan, atau tempat berlindung.