Labels

Wednesday 4 April 2018

Bayangkan Sebuah Kota Tanpa Senyummu


bayangkan sebuah kota tanpa senyummu
maka yang ada hanya rasa hampa
ketika cahaya senja
menyepuh bangunan-bangunan tua
ketika matamu menerawang jauh
pada rindu yang tak kunjung tiba

namun, di Pematangsiantar kau selalu
merenungi waktu yang mengubah wajah kota
riuh kendaraan seakan irama musik
yang setia menghibur sepi hari tuamu

mungkin kau ingin menempel secarik puisi
di tugu alun-alun atau di tembok balai kota
mungkin kau ingin cahaya
lelampu merkuri memberkatimu
ketika kau berjalan menyusuri
trotoar malam hari
mencari sisa jejak masa silam
yang hanya ada dalam kenanganmu

barangkali hanya puisi
yang mengasihimu
ketika riuh kota menelanmu


(Wayan Jengki Sunarta 2018)


Di Padang Panjang Kau Menungguku


aku berada jauh dari nagarimu
lebih jauh dari Gunung Singgalang
hanya kenangan membentang
serupa rel kereta api yang
melintasi sejuk kotamu

kau tafakur mengukur rindu
malam ini tentu kabut
mengintip tingkap rumah gadang
ketika hutan-hutan tampak muram
dan setiap pohon memeram
rahasianya sendiri

di Padang Panjang kau menungguku
hujan membasuh kota begitu mesra
sesungguhnya tidaklah jauh jarak kita
kau semayam dalam jiwaku
serupa hutan dalam pelukan halimun



(Wayan Jengki Sunarta, 2018)