Oleh Wayan ‘Jengki’ Sunarta
![]() |
(perupa Wayan Sujana Suklu) |
Senja hampir samar di awal April 2011. Hujan
belum juga reda. Saya tiba di Banjar Lepang, Klungkung, Bali.
Tubuh saya setengah basah karena
perjalanan menembus hujan dari Denpasar. Saya menghentikan motor di depan jalan
setapak di pinggiran bypass Ida Bagus Mantra. Dari arah Denpasar, jalan setapak
itu berada di sebelah kiri. Di tepi mulut jalan setapak itu teronggok sebuah beruk raksasa. Beruk itulah penanda jalan
setapak menuju tempat “pertapaan” I Wayan Sujana alias
Suklu, perupa kelahiran Klungkung,
6 Pebruari 1967, yang namanya telah tercatat di ranah seni rupa nasional dan internasional.