Labels

Thursday 20 October 2011

Puisi-puisi 1992

                Sajak-sajak Wayan Sunarta                
                 Kasih


sepi rambah malam
bulan menglupas
samaran kalam

bunga bunga gugur
serangga kidungkan
kematian alam
dan kelelawar
tarikan tarian purba

sembari mereguk kasih
di tungku api perapian
kupersembahkan cinta ilahi


1992




Syair Mawar


menembang bayang bayang
senja telanjang
di pembaringan ilalang

menguak dinding masa silam
seakan melahirkan beribu lakon
yang belum tuntas dipentaskan

merabas belukar
menemukan sekeping bulan
tergantung di dahan palma
aku terlalu dungu memahami
warna mawar antara rerimbun belukar

begitulah segalanya kulafaskan
satu diantara beribu warna pelangi
yang hampir memudar
dan senja melahirkan beribu wajah
pada bulan bulan merah


1992



 Di Puncak Gunung Agung


ke arah mana angin meniup
pucuk pucuk cemara
membawa malam pegunungan
dalam jiwa kembaraku

di manakah akhir pengembaraan
memburu musim menjelajah rimba waktu
di manakah batas akhir perburuan
menyusuri kegelapan ruang jiwa
yang tak henti mengemban
dosa kelahiran

tak satu pun kutemui kebenaran
hingga aku bertambah yakin
segala yang fana
bermuara padamu juga


1992




Kau Tak Ada


di pesisir pantai
desah buih resah
memeram sunyi

pasir galau
di pusar angin
jiwa rindu
natap senja

karena cuaca
perahu menuntun
kenanganku

tiba di dermaga
kau lambaikan tangan
memanggil perahuku
kembali ke haribaan ibu

namun
kau tak ada


1992



No comments:

Post a Comment